Kebijakan KemenPAN-RB dalam Menyelamatkan Nasib Non ASN 2023
Nasib Non ASN 2023 |
Honorer - Nasib Non ASN 2023 dipertaruhkan ketika ada rencana tentang penghapusan tenaga honorer atau non ASN di bulan November 2023 mendatang.
Hal itu membuat banyak honorer harap-harap cemas. Namun, ada langkah-langkah yang selama ini hendak diterapkan oleh KemenPAN-RB agar menghasilkan kebijakan yang menguntungkan semua pihak.
Kendati demikian, sampai sekarang belum ada kejelasan mengenai langkah-langkah tersebut, di mana sampai saat ini MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas masih terus bergerak.
Asosiasi dan pemerintahan daerah juga ikut action. Segala hal yang berkaitan dengan pembahasan opsi-opsi nasib honorer didiskusikan. Semua berembuk.
“Kita sedang meng-exercise beberapa opsi dengan teman-teman asosiasi pemerintah kabupaten/kota, gubernur, dengan DPR,” ucap Menteri Anas.
Ada niat baik. Ada juga political will kuat untuk mencari win-win solution. Diskusinya jadi kian menarik.
Ada sumbang saran. Ada juga sumbang gagasan. Semua opsi ditimbang matang. Hasilnya, ada 4 opsi yang muncul.
- Tenaga honorer diangkat semua
- Tenaga honorer diberhentikan semua
- Honorer diangkat prioritas
- Model gig ekonomi.
Ada yang ekstrim. Ada juga pilihan jalan tengah. Masing-masing opsi punya plus minus. Opsi win-win solution akhirnya dimainkan.
Iramanya dibikin harmonis. Untuk sementara, skema main opsi ketiga disebut lumayan lantang.
Artinya, honorer coba diselamatkan. Honorer diangkat prioritas. Skema ini disebut telah berjalan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022.
Bahkan pola main skema prioritas juga akan diberlakukan di rekrutmen CASN 2023. Itu artinya, skema mainnya ikut mengarah ke seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK 2023.
“Sekarang sudah berjalan,” tambah menteri asal Banyuwangi itu. Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama berbagai instansi demi merumuskan formula terbaik sebagai solusi dari kebijakan tersebut.
Baca Juga: CPNS 2023 Tenaga Pendidikan Masih Jadi Prioritas! Simak Selengkapnya
Dari diskusi dengan berbagai instansi tersebut, maka lahirlah empat opsi skenario dalam menjawab nasib non ASN 2023 dan kedepannya.
“Mandatnya PP (Peraturan Pemerintah) kan seperti kita dengan APEKSI, APKASI, dan APPSI sedang merumuskan formula solusi terbaik. Ada 4 alternatif,” katanya.
Alex menyampaikan bahwa keempat opsi ini dikerucutkan berdasarkan hasil pembahasan dalam rapat-rapat bersama kementerian dan instansi terkait.
Beberapa di antaranya opsi tersebut di antaranya tenaga honorer diangkat semua menjadi ASN dan diangkat sebagian sesuai prioritas.
“Iya, ada alternatif lain yang kemungkinan mengerucut adalah bagaimana risiko pemberhentian seminimal mungkin, risiko anggaran membengkak seminimal mungkin, itu yang lagi kita formulate ,” ujarnya.
Pihaknya tengah menggenjot proses diskusi ini demi menghasilkan opsi terbaik atau alternatif penyelesaian non ASN dengan sesegera mungkin.
Oleh karena itu, minggu depan, Kementerian PAN-RB akan kembali menggelar rapat dengan asosiasi-asosiasi terkait.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ini juga sudah disampaikan oleh Pak Menteri, solusi yang digagas Pak Menteri sudah disampaikan ke Pak Presiden untuk dapat responsnya seperti apa baru kita kerucutin lagi,” katanya
Menyangkut 4 alternatif opsi ini, juga sempat disinggung oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas beberapa waktu lalu.
“Kita menyiapkan sudah beberapa opsi. Ada empat opsi yang sedang kita siapkan. Pada waktunya kalau sudah matang nanti akan kami sampaikan,” kata Anas.
Tertanggal 18 Januari 2023, MenPAN-RB, Azwar Anas bersama para Gubernur, Wali kota, dan Bupati sepakat mengerucutkan beberapa alternatif yang akan dirumuskan.
“Hari ini kita mendetilkan alternatif terbaik terutama untuk non-ASN di seluruh Indonesia. Dan tadi mulai mengerucut ada beberapa alternatif yang nanti dirumuskan,” jelas Menteri Anas, usai Rapat Koordinasi Kebijakan Penataan Tenaga Non-ASN.
Baca Juga: Peluang Tenaga Honorer Semakin Terbuka Untuk Jadi ASN Tahun 2023
Melalui Rakor tersebut, Pemerintah menyusun beberapa opsi yang nantinya akan disampaikan kepada parlemen.
Beberapa alternatif itu segera didetilkan bersama tim dari provinsi, kabupaten, dan kota.
Menteri Anas menegaskan pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi mencari alternatif terbaik, tanpa mengesampingkan sisi kemanusiaan dan pengabdian bagi tenaga honorer.
“Kita tentu juga memasukkan faktor-faktor seperti harus terus terjaganya kualitas pelayanan publik.
Insyaallah nanti opsi terbaik bagi semuanya yang akan dijalankan oleh pemerintah, dengan mempertimbangkan berbagai faktor,” ujarnya. Fokus pemerintah belum bergeser.
Semua masih fokus menyelesaikan permasalahan tenaga honorer yang sudah lama mengabdi. Misinya, mengangkat para honorer senior menjadi PPPK.
Semua pintu dibuka. Bahkan seleksi lewat jalur umum, salah satunya fresh graduate, tetap ada.
“Sekarangkan prioritasnya yang sudah mengabdi lama, yang honorer, atau Non ASN. Tetapi dalam jurusan tertentu, akan dibuka untuk fresh graduate,” terang Menteri Anas.
Baca Juga: PENGUMUMAN RESMI BKN Bagi Pelamar P1 P2 P3 dan P4 pada PPPK Guru 2022
Arah kebijakan pengadaan CPNS dan PPPK 2023 masih sama. Fokusnya ada 4, yaitu:
- Fokus pelayanan dasar
- Kebijakan memberi kesempatan rekrutmen talenta digital
- Merekrut CASN secara selektif.
- Mengurangi rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
0 Response to "Kebijakan KemenPAN-RB dalam Menyelamatkan Nasib Non ASN 2023"
Post a Comment